Bolehkah Mencampur Air Radiator dengan Air Biasa?

icon 16 April 2025
icon Admin

Radiator merupakan bagian penting dari sistem pendinginan mesin mobil. Untuk menjaga suhu mesin tetap ideal, radiator membutuhkan cairan khusus yang disebut coolant atau air radiator. 

Namun, bagaimana jika dalam keadaan darurat hanya tersedia air biasa? Apakah aman mencampur coolant dengan air kran? Yuk, simak penjelasan berikut agar tidak salah langkah dalam merawat kendaraan!

Perbedaan Air Radiator dan Air Biasa

Coolant diformulasikan untuk menyerap panas yang berasal dari mesin dan mencegah korosi di dalam sistem pendingin. 

Biasanya cairan radiator ini mengandung campuran air murni (distilled water) dan zat kimia seperti ethylene glycol atau propylene glycol yang berfungsi sebagai anti-beku dan anti-karat.

Air radiator membantu menyerap panas dari mesin dan membuangnya melalui radiator. Selain itu, campuran coolant dan air juga berfungsi untuk mencegah pembekuan di suhu rendah.

Cairan pendingin ini mengandung bahan kimia yang melindungi komponen mesin dari korosi dan kerak.

Sementara itu, air biasa (terutama air keran) mengandung mineral, zat besi, dan kotoran mikroskopis. Jika digunakan secara rutin dalam sistem radiator, kandungan tersebut dapat menimbulkan kerak, korosi, dan menyumbat saluran pendingin.

Bolehkah Mencampur Air Radiator dengan Air Biasa?

Jawabannya adalah boleh, tetapi hanya dalam kondisi darurat. Misalnya, saat Anda sedang dalam perjalanan jauh dan indikator suhu mesin menunjukkan overheat. Sementara tidak ada coolant yang tersedia. 

Dalam situasi seperti ini, menambahkan air biasa ke dalam radiator bisa menjadi solusi sementara untuk mendinginkan mesin dan mencegah kerusakan yang lebih parah.

Namun, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan seperti berikut ini:

  • Gunakan air bersih (lebih baik air mineral kemasan daripada air keran).

  • Jangan membuka tutup radiator saat mesin panas karena bisa menyebabkan semburan uap panas yang berbahaya.

  • Segera ganti dengan coolant sesegera mungkin setelah mobil mencapai bengkel atau tempat servis terdekat.

Langkah-Langkah Jika Memutuskan Mencampur Air Biasa

Jika Anda terpaksa mencampur air biasa ke dalam radiator, berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan:

  • Pastikan Mesin Dingin

Selalu pastikan mesin dalam keadaan dingin sebelum membuka tutup radiator untuk menghindari cedera akibat uap panas.

  • Campurkan Secukupnya

Hanya tambahkan sedikit air biasa jika level cairan sangat rendah. Jangan sampai mengisi penuh dengan air biasa.

  • Segera Ganti dengan Coolant yang Tepat

Setelah Anda memiliki kesempatan, segera ganti campuran tersebut dengan coolant yang sesuai untuk menjaga kinerja sistem pendingin.

Risiko Menggunakan Air Biasa secara Terus-Menerus

Meskipun bisa digunakan dalam keadaan darurat, penggunaan air biasa secara rutin bisa menimbulkan berbagai masalah, seperti:

  • Korosi pada Komponen Mesin

Kandungan mineral dalam air biasa bisa mempercepat proses karat pada bagian dalam radiator dan mesin.

  • Penumpukan Kerak dan Endapan

Mineral dan zat logam bisa mengendap dan menyumbat saluran pendingin, mengganggu sirkulasi air radiator.

  • Overheat Berulang

Air biasa tidak memiliki kemampuan menyerap panas seefektif coolant. Sehingga mesin lebih cepat panas.

  • Menurunnya Umur Radiator dan Water Pump

Komponen sistem pendingin jadi lebih cepat rusak karena bekerja dalam kondisi yang tidak ideal.

Mencampur air radiator dengan air biasa boleh dilakukan hanya dalam kondisi darurat dan tidak untuk pemakaian jangka panjang. Air biasa tidak memiliki sifat pelindung seperti coolant dan dapat menimbulkan risiko kerusakan pada sistem pendingin mobil.

Untuk menjaga performa mesin dan sistem pendingin tetap optimal, selalu gunakan cairan radiator yang direkomendasikan pabrikan. 

Apabila terpaksa menggunakan air biasa, sebaiknya segera menggantinya dengan air radiator secepat mungkin setelah situasi memungkinkan. Mobil pun tetap aman, dan Anda bisa berkendara dengan tenang. Simak artikel lainnya di https://suzukinjs.co.id/