Bahaya Memotong Shockbreaker untuk Modifikasi

Modifikasi mobil agar tampak lebih sporty sering dilakukan dengan memotong per atau shockbreaker agar bodi menjadi lebih ceper. Meski terkesan sederhana dan murah, memotong per memiliki sejumlah risiko besar yang dapat berdampak buruk.
Tindakan ini memiliki banyak risiko yang dapat membahayakan kenyamanan, kestabilan, hingga keselamatan berkendara. Artikel ini akan membahasnya untuk Anda.
Risiko Memotong Shockbreaker Mobil
Berikut ini adalah bahaya yang dapat timbul akibat memotong per untuk modifikasi kendaraan:
-
Kenyamanan Berkendara Menurun
Salah satu bahaya utama dari memotong per adalah berkurangnya tingkat kenyamanan mobil. Per yang dipotong akan menyebabkan spring rate atau tingkat kekerasan per berubah.
Hal ini membuat suspensi jauh lebih keras dan mengurangi kemampuan shockbreaker dalam meredam getaran. Hasilnya, mobil terasa lebih keras saat melaju di jalanan bergelombang dan membuat penumpang cepat lelah.
Suspensi yang tidak lagi optimal pun dapat memicu kerusakan pada bagian bawah mobil lebih cepat karena ground clearance yang rendah.
-
Kestabilan Mobil Terganggu
Selain mengurangi kenyamanan, kestabilan mobil juga sangat terpengaruh akibat shockbreaker yang dipotong. Travel atau ruang gerak per menjadi jauh lebih pendek, sehingga mobil mudah limbung pada kecepatan tinggi dan saat bermanuver.
Kondisi ini diperburuk jika modifikasi dilakukan tanpa perhitungan matang atau tidak menggunakan alat dan metode yang tepat. Ban juga rentan menempel ke bodi saat jalan rusak atau berlubang, menambah risiko kehilangan kendali.
-
Risiko Fatal pada Keselamatan
Modifikasi shockbreaker dengan cara dipotong seringkali meningkatkan risiko kecelakaan fatal.
Per yang dipotong berpotensi tidak terkunci dengan baik pada damper. Sehingga bisa "melejit" atau keluar dari tempatnya saat mobil melewati jalan rusak atau melakukan manuver ekstrem.
Bahaya paling parah adalah per patah di kecepatan tinggi, yang bisa menyebabkan mobil jadi oleng, sulit dikendalikan, bahkan sampai terbalik. Ini dapat mengancam keselamatan penumpang mobil dan pengguna jalan lainnya.
-
Risiko Kerusakan Pada Komponen Lain
Memotong per tidak hanya mempengaruhi kenyamanan dan kestabilan berkendara, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan pada komponen kendaraan lainnya.
Karena shockbreaker berfungsi sebagai sistem peredam guncangan, kerusakan pada per dapat mempengaruhi posisi atau sudut suspensi. Sehingga, pada akhirnya bisa merusak komponen seperti roda, rangka, atau sistem kelistrikan.
Suspensi dan komponen kendaraan lainnya akan mengalami keausan lebih cepat karena peredaman guncangan yang tidak maksimal. Tak hanya itu, bisa muncul pula gangguan pada sistem kemudi dan rodanya.
-
Umur Pakai Komponen Menjadi Lebih Pendek
Dampak negatif lain adalah usia pakai shockbreaker dan komponen suspensi lain akan jauh lebih pendek. Per yang dipaksa menahan beban berlebih dan bekerja di luar spesifikasi pabrik akan mudah rusak, bocor, atau bahkan patah.
Biaya perawatan dan penggantian komponen pendukung pun jadi lebih mahal dalam jangka panjang. Sehingga ini bisa menambah budget servis kendaraan Anda.
-
Tidak Bisa Kembali ke Standar
Per atau shockbreaker yang sudah dipotong tidak bisa dikembalikan ke kondisi standar pabrik.
Satu-satunya solusi jika ingin suspensi kembali seperti semula adalah mengganti komponen lama dengan yang baru. Tentunya membutuhkan biaya tambahan.
Memodifikasi kendaraan memang bisa memberikan tampilan atau performa yang lebih menarik. Namun memotong per untuk tujuan estetika atau penurunan tinggi kendaraan sangat berisiko.
Kehilangan kenyamanan, kestabilan, dan pengendalian kendaraan bisa berdampak buruk bagi keselamatan berkendara.
Sebaiknya, jika Anda ingin melakukan modifikasi, pastikan melibatkan ahli atau mekanik yang berpengalaman dan menggunakan komponen yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Jangan sampai modifikasi justru mengancam keselamatan Anda di jalan raya.