Kenali Cara Kerja dan Jenis Transmisi Otomatis di Mobil

icon 27 October 2022
icon Admin

Sebagian besar masyarakat pasti mengenal dua macam transmisi pada mobil, yaitu transmisi manual dan otomatis. Ternyata jenis transmisi otomatis tidak hanya ada satu melainkan terbagi menjadi 4 kategori. Berikut ulasannya. 

Mengenal Jenis Transmisi Otomatis di Mobil 

Di Indonesia, transmisi otomatis paling terkenal terdiri dari 4 jenis. Keempat jenis tersebut dibedakan berdasarkan teknologi yang tersemat dan juga berdasarkan teknis kerjanya, yaitu terdiri dari: 

        1. AT Konvensional (Hydraulic Automated Transmission)

Transmisi otomatis yang pertama ini menggunakan torque converter atau pengubah torsi. Pada mobil manual, torque converter disebut dengan kopling, fungsinya sama dengan yang ada di mobil matic namun dengan cara kerja yang berbeda. 

Sistemnya menggantikan tugas kopling friksi pada mobil manual dengan mobilitas oli diantara dua turbin. Dengan mekanisme ini, saat mobil berhenti tidak akan menahan putaran mesin, namun gigi masih tetap pada posisi jalan (drive). 

Untuk teknologinya dikenal dengan istilah Automatic Transmission (AT), merupakan penanda bahwa mobil tersebut menggunakan transmisi otomatis konvensional. 

Dengan kata lain, torque converter menjadi perantara antara putaran mesin dengan sambungan ke transmisi. 

Cara kerja Automatic Transmission (AT) ini dengan memanfaatkan torque converter yang menghasilkan energi kinetis (energi gerak) dari tenaga mekanis dan menyalurkannya kepada drive shaft. 

Sistem transmisi AT merupakan teknologi yang paling banyak digunakan di Indonesia dengan jenis mobil MPV. 

Bahkan, perusahaan otomotif seperti Toyota, Suzuki, Daihatsu, dan Mitsubishi masih menggunakan sistem AT ini hingga sekarang, contohnya pada mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. 

        2. CVT (Continuous Variable Transmission)

Jenis transmisi otomatis yang kedua adalah CVT  atau Continuously Variable Transmission. Transmisi jenis ini banyak dipasang pada city car atau mobil harian. Honda dan Nissan kerap menggunakan CVT pada lini produknya. 

Penggerak utamanya terletak pada sabuk baja dan puli yang bertugas untuk mengatur perubahan rasio gigi yang disesuaikan dengan putaran mesin.

        3. AMT (Automated Manual Transmission)