Ketahui Ciri-ciri Switch Temperature Mobil Rusak dan Cara Mengatasinya
Pada dasarnya, setiap produsen sudah membekali mobil hasil produksinya dengan komponen bernama switch temperature. Jika switch temperature mobil rusak, maka kendaraan Anda beresiko mengalami kondisi overheating, yaitu kenaikan suhu panas hingga di atas normal.
Hal ini karena komponen switch temperature bekerja dengan cara mencegah air pendingin agar tidak mengalir menuju bagian radiator, sehingga temperaturnya masih dalam batas wajar. Apabila terjadi kerusakan, maka Anda bisa mendeteksinya melalui ciri-ciri tertentu.
Kenali Tanda Switch Temperature Mobil Rusak Berikut Ini
Lalu, apa saja tanda-tanda switch temperature mobil mengalami kerusakan? Untuk mencegah dampaknya merambat ke komponen lain, berikut beberapa ciri-ciri rusaknya komponen switch temperature mobil yang perlu Anda kenali:
- Switch Temperature Terbuka
Normalnya, switch temperature selalu berada dalam kondisi tertutup, dan hanya akan terbuka saat berada di kisaran suhu 90-104° Celcius. Apabila komponennya terbuka pada suhu normal seperti 30° Celcius, artinya komponen tersebut sudah rusak.
- Switch Temperature Tertutup
Kebalikan dari ciri yang pertama, switch temperature yang rusak akan tertutup atau tidak bisa terbuka pada suhu tinggi di atas 90° Celcius. Apabila hal ini terjadi, maka mobil Anda akan beresiko mengalami kondisi overheating hingga turun mesin.
- Mesin Mudah Panas (Mengalami Overheating)
Sebagai dampak dari switch temperature yang tidak bisa terbuka, maka suhu mesin akan menjadi lebih cepat tinggi. Dampaknya, resiko terjadinya overheating (kenaikan suhu di atas normal) menjadi lebih besar.
- Bagian Thermostat Macet
Ciri selanjutnya adalah macetnya bagian thermostat, yaitu komponen yang berfungsi mengatur suhu mesin. Dampaknya, saluran air di dalam komponen radiator tidak bisa bersirkulasi, sehingga suhu mesin yang panas tidak bisa menurun.
- Performa Mesin Lambat
Tanda-tanda switch temperature mobil rusak selanjutnya adalah performa mesin menjadi lambat. Hal ini bisa terjadi sebagai dampak overheating yang membuat komponen sistem kelistrikan lainnya ikut rusak.
- Konsumsi Bahan Bakar Jadi Lebih Boros